THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 26 Oktober 2009

Kanker Payudara


P

esatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa-bangsa barat menjadi salah satu factor penentu majunya ilmu kedokteran. Namun, terdapat fakta sejarah yang patut kita cermati, jauh sebelum pihak barat membanggakan penemuan mereka dalam dunia kedokteran, pihak timur atau Persia ternyat lebih dahulu menggunakan dan mengembangkan ilmu dasar kedokteran.

Paradigama ilmu kedokteran “barat” dalam ilmu pengobatan, mempengaruhi batasan-batasan yang disebut “ilmiah” efeknya metode pengobatan apapun yang tidak sesuai dengan batasan tersebut, dikategerikan sebagai pengoabatan alternative. Hal ini merupakan pengekangan paradigma berpikir, bahwa semua penemuan baru mengikuti sitem tertutup yang dibuat oleh bangsa-bangsa barat, hususnya dalam bidang kedokteran ini.

Kanker payudara merupakan salah satu kanker pada wanita dengan angka kejadian dan angka kematian tinggi. Di Indonesia jumlah penderita kanker payudara menduduki peringkat ke dua setelah kanker mulut rahim (serviks). Menurut laporan yayasan kanker Indonesia YKI pada tahun 1999 terdapat 2642 (12,35%) kasus kanker payudara tersebar di kota-kota yang memiliki pusat patologi. Diduga masih banyak penderita kanker payudara yang tidak tercatat, karena tidak sedikit penderita enggan berobat ke dokter dan memilih pengobatan alternative.

Seseorang memiliki resiko terkena kanker payudara jika dalam keluarga ada penderita kanker payudara atau keturunan, mendapat haid pertam pada usia sangat muda atau terlambat mengalami monopous, tidak pernah menyusui anak, kegemukan, tidak pernah melahirkan anak, pernah mendapat terapi hormone dan pernah mendapat radiasi pada payudara.

Gejala-gejala yang umum dapat dilihat atau dirasakan yaitu: timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, serta perubahan bentuk ukuran, atau berat salah satu payudara. Selain itu, timbul benjolan kecil di bawah ketiak, kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk, dan perubahan bentuk atau arah putting susu (misalnya: putting susu tertekan ke dalam). Juga dapat keluar nanah atau cairan encer dari putting susu.

Kemungkinan sembuh penderita kanker payudara tergantung pada berbagai hal. Diantaranya, apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, seberapa cepat pertumbuhannya, berapa besar ukuran dari gerombolan sel kanker dalam payudara, serta apakah kanker tersebut telah menyebar dan bermetasstasis ke bagian tubuh yang lain.


0 komentar: